Neuro-linguistic
programming (NLP)
adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan
pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA
pada tahun 1970-an. Penciptanya mengklaim adanya hubungan antara proses
neurologi ("neuro"), bahasa ("linguistic") dan pola
perilaku yang dipelajari melalui pengalaman ("programming") dan bahwa
hal tersebut dapat diubah untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan. Bandler
dan Grinder mengklaim bahwa ketrampilan seseorang dapat "dimodel"
menggunakan metodologi NLP kemudian ketrampilan tersebut dapat dimiliki oleh
siapa saja. Bandler dan Grinder juga mengklaim bahwa NLP dapat mengobati
masalah seperti pobia, depresi, gangguan kebiasaan, penyakit psikosomatik, miopi, alergi, flu dan gangguan belajar, seringkali hanya dalam satu sesi
terapi. NLP telah diadopsi oleh beberapa hipnoterapis dan dalam seminar-seminar yang dipasarkan untuk
bisnis dan pemerintahan. Ulasan penelitian empiris menunjukkan bahwa NLP telah
gagal memproduksi hasil yang dapat diandalkan terhadap ajaran intinya. Bukti
ilmiah mengungkapkan bahwa NLP didiskreditkan sebagai pseudosains. Ulasan ilmiah menunjukkan adanya beberapa
kesalahan faktual, dan gagal untuk menghasilkan hasil yang ditegaskan oleh para
pendukungnya. Menurut psikolog klinis Grant Devilly (2005), NLP telah mengalami
penurunan dalam prevalensi sejak tahun 1970-an. Kritik telah melampaui
kurangnya bukti empiris untuk efektivitas, mengatakan bahwa NLP memamerkan
karakteristik pseudosains, judul,konsep dan
terminologinya juga. NLP tampil sebagai contoh dari pseudosains untuk
memfasilitasi pengajaran literasi sains di tingkat profesional dan universitas. NLP juga muncul pada daftar intervensi yang
didiskreditkan berbasis ulasan konsensus ahli. Dalam penelitian yang dirancang
untuk mengidentifikasi "faktor dukun" dalam praktik kesehatan mental
modern, Norcross et al. (2006).mendaftarkan NLP sebagai kemungkinan
didiskreditkan untuk pengobatan masalah perilaku. Norcross et al. (2010)
mendaftarkan NLP dalam sepuluh besar intervensi yang paling didiskreditkan,
Glasner-Edwards dan Rawson (2010) mendaftarkan terapi NLP sebagai "pasti
didiskreditkan".
Awal pengembangan
Menurut Bandler dan Grinder, NLP terdiri dari
metodologi yang disebut "modeling" dan serangkaian teknik yang
berasal dari aplikasi awal yang dikembangkan oleh Bandler dan Grinder. Banyak
di antara metode-metode yang dianggap fundamental berasal dari pemodelan oleh
Bandler dan Grinder terhadap hasil karya Virginia Satir, Milton Erickson, dan Fritz Perls.
Bandler dan Grinder juga menarik teori-teori dari Gregory Bateson, Alfred Korzybski
dan Noam Chomsky, terutama transformasi grammar. Bandler
dan Grinder mengklaim bahwa terapi "ajaib" yang dilakukan oleh Perls,
Satir dan Erickson, dan pada aktivitas manusia yang kompleks, memiliki suatu
struktur tertentu yang kemudian dapat dikodifikasikan menggunakan metodologi
mereka untuk selanjutnya dapat dipelajari oleh orang lain. Buku mereka pada
tahun 1975 berjudul The Structure of Magic I: A Book about Language and
Therapy ditujukan untuk menjadi kodifikasi teknik terapi dari Perls dan
Satir.
menurut sebuah studi dari Steinbach, interaksi klasik
dalam NLP dapat dipahami dalam beberapa tahap utama termasuk membangun
hubungan, mengumpulkan informasi tentang keadaan masalah mental dan tujuan yang
diinginkan, dengan menggunakan alat dan teknik khusus untuk melakukan
intervensi, dan mengintegrasikan perubahan yang diusulkan dalam kehidupan
klien. Seluruh proses dipandu oleh respon non-verbal klien. Yang pertama adalah
tindakan membangun dan mempertahankan hubungan antara praktisi dan klien yang
dicapai melalui pacing-leading perilaku verbal (misalnya predikat
sensorik dan kata kunci) dan perilaku non-verbal (misalnya matching-mirroring
perilaku non-verbal, atau menanggapi gerakan mata) dari klien.
Setelah hubungan terbentuk, praktisi mulai
mengumpulkan informasi (misalnya dengan menggunakan pertanyaan Meta-Model)
tentang keadaan klien saat ini serta membantu klien menentukan keadaan atau
tujuan yang diinginkan untuk interaksi. Praktisi memberi perhatian khusus pada
respon verbal dan non-verbal ketika klien mendefinisikan keadaan sekarang dan
keadaan yang diinginkan dan setiap "sumber daya" yang mungkin
diperlukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Klien biasanya didorong
untuk mempertimbangkan konsekuensi hasil yang diinginkan, dan bagaimana mereka
dapat mempengaruhi kehidupan dan hubungan pribadi atau profesional nya, dengan
mempertimbangkan niat positif dari setiap masalah yang mungkin timbul
(misal:memeriksa ekologi). Keempat, praktisi membantu klien dalam mencapai
hasil yang diinginkan dengan menggunakan alat dan teknik tertentu untuk
mengubah representasi internal dan tanggapan terhadap rangsangan di dunia.
Akhirnya, perubahan di future-pacing dengan membantu klien untuk
berlatih secara mental dan mengintegrasikan perubahan kedalam kehidupannya Sebagai
contoh, klien mungkin diminta untuk "melangkah ke masa depan" dan
mewakili (secara mental melihat, mendengar dan merasakan) bagaimana rasanya
ketika telah mencapai hasilnya.
Menurut Stollznow (2010), "NLP juga melibatkan
analisis fringe discourse dan pedoman praktis untuk meningkatkan
komunikasi. Misalnya, satu teks menegaskan ketika Anda mengadopsi kata
"tapi", orang akan mengingat apa yang Anda katakan sesudahnya. Dengan
menggunakan kata "dan", orang-orang mengingat apa yang Anda katakan
sebelum dan sesudahnya.
An "eye accessing cue chart" as it appears as an example in
Bandler & Grinder's Frogs into Princes (1979). The six directions
represent "visual construct", "visual recall",
"auditory construct", "auditory recall", "kinesthetic"
and "auditory internal dialogue".